Contoh Makalah Protozoa

Judul Contoh Makalah: 

Contoh Makalah Protozoa

 Berikut ini kutipan teks dari isi Contoh Makalah Protozoa Contoh Makalah Protozoa
Contoh Makalah Protozoa


Keterangan Contoh Makalah:

Contoh Makalah Protozoa. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word dan PDF. Contoh makalah ini membahas tentang  pengertian Protozoa, bentuk  tubuh protozoa, bentuk  protozoa, ciri-ciri protozoa, morfologi protozoa, fisiologi  protozoa, adaptasi  protozoa, kelas protozoa menurut alat gerak, peranan  protozoa dan lain-lain. Berikut ini kutipan teks dari isi Contoh Makalah Protozoa.

Latar belakang
Protozoa berasal dari kata protos, yang artinya pertama danzoon yang berarti hewan, jadi protozoa yakni binatang yang pertama kali dikenali. Protozoa yakni organisme yang tersusun atas satu sel sehingga bersifat mikroskopik. Untuk lebih mempermudah mempelajarinya, para hebat biologi mengelompokan protozoa menjadi 4 kelas menurut alat geraknya.

Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron hingga ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa yakni penyusun zooplankton. Makanan protozoa mencakup bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk kista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai binatang ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter). 

Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan Protozoa?
  2. Bagaimana bentuk tubuh Protozoa?
  3. Bagaimana habitat Protozoa?
  4. Bagaimana ciri-ciri Protozoa?
  5. Bagaimana morfolofi Protozoa?
  6. Bagaiamana fisiologi Protozoa?
  7. Bagaimana penyesuaian Protozoa?
  8. Sebut dan jelaskan kelas menurut alat gerak?
  9. Bagaimana peranan Protozoa?

Tujuan
  1. Menjelaskan perihal Protozoa
  2. Menjelaskan perihal bentuk tubuh protozoa
  3. Menjelaskan perihal bentuk protozoa
  4. Menjelaskan perihal ciri-ciri protozoa
  5. Menjelaskan morfologi protozoa
  6. Menjelaskan fisiologi protozoa
  7. Menjelaskan penyesuaian protozoa
  8. Menjelaskan kelas protozoa menurut alat gerak
  9. Menjelaskan peranan protozoa 

Pengertian Protozoa
Protozoa secara umum sanggup dijelaskan bahwa protozoa yakni berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa yakni binatang pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang terperinci perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya sanggup dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai pola algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi sanggup mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.

Semua spesies Euglenophyta yang bisa hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, sanggup dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan pola bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa.

Protozoa dibedakan dari prokariot alasannya yakni ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae alasannya yakni tidak berklorofil, dibedakan dari jamur alasannya yakni sanggup bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir alasannya yakni tidak sanggup membentuk tubuh buah.

Bentuk Tubuh Protozoa
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi sanggup tumbuh hingga 1 mm, dan gampang dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk mirip ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki banyak sekali tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua kiprah tubuh da pat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang mirip bola, lingkaran memanjang, atau mirip sandal bahkan ada yang bentu knya tidak menentu. Juga ada mempunyai fligel atau bersilia.

Habitat
Protozoa hidup di air atau setidakn ya di daerah yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat benalu sanggup berupa organisme sederhana mirip algae, sa mpai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies sanggup tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa bahari merupakan cuilan dari zooplankton. Protozoa bahari yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar sanggup berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air.

Ada pula protozoa yang tidak bersifat benalu yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen binatang ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi insan alasannya yakni mereka sanggup menjadikan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu alasannya yakni mereka memakan kuman berbahaya dan menjadi masakan untuk ikan dan binatang lainn ya. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari materi lipoprotein, sehingga bentuknya gampang berubah-ubah.

Beberapa jenis protozoa mempunyai rangka luar (cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan daerah tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleus, tubuh golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holof ilik (autotrof), yaitu sanggup mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan proteksi klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu memakai sisa materi organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel binatang dalam perjalanan evolusinya.

Ciri-ciri Protozoa
Protozoa yakni mikroorganisme ibarat binatang yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh acara hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan memakai organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.

Ciri-ciri umum :
  1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
  2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
  3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
  4. Umumnya tidak sanggup menciptakan masakan sendiri (heterotrof)
  5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
  6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
  7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Ciri-ciri prozoa sebagai binatang yakni gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang berciri kan sebagai tumbuhan yakni ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan yakni ada jenis protozoa yang hidup autotrof.

Perkembangbiakan amuba dan kuman yang biasa dilakukan yakni dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau materi inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya cuilan tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya sehabis sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentukn ya dua sel gres yang masing-masing mempunyai inti gres dan sitop lasma yang gres pula. Pada amuba jikalau keadan kurang baik, contohnya udara terlalu cuek atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba gres yang lebih kecil. Bila keadaan lingku ngan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan a muba-amuba gres tadi sanggup keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh sehabis sampaipada ukuran tertentu beliau akan membelah diri mirip semula.

Morfologi Protozoa
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola sanggup berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa sanggup berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan sanggup membentuk kista untuk mempertahankan hidupn ya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin mirip pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bent uk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa mirip Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca.

Beberapa protozoa mirip Difflugia, sanggup mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan sanggup menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering dit emukan dalam bentuk fosil. Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun sanggup membentuk b atuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang sanggup bergerak secara khas memakai pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak sanggup bergerak aktif.

Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan prosedur gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak sanggup berg erak serat merupakan benalu binatang maupun insan dikelompokkan ke dalam Sporozoa. Mulai tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist, mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada pembagian terstruktur mengenai yang gres ini, Sarcodina dan Mastigophora digabung menjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa alasannya yakni anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh protozoa yang termasuk Sarcomastigophora yakni genera Monosiga, Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia. Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium, dan Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora yakni genera Paramyxa. Apicomplexa beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria. Genera Metchnikovella termasuk kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa yakni pola anggota kelompok Myxospora.

Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa sanggup hidup pada lingkung ananaerobik contohnya pada saluran pencernaan insan atau binatang ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen. Protozoa umumnya mendapat masakan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.

Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil sanggup berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak sanggup berdifusi melalui membran, sanggup masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, ketika saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke cuilan dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel masakan yang lebih besar dimakan secara fagositosis ol eh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh cuilan membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memperlihatkan enzim ke dalam vakuola masakan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan masakan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang dipakai protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip lisan di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom sanggup dipakai menangkap masakan dengan dibantu silia. Setelah masakan masuk ke dalam vakuola masakan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.

Adaptasi Protozoa

Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri, dan microfungi. Protozoa memainkan kiprah baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi kuman dan biomas. Protozoa sanggup menyerap masakan melalui membran sel mereka, beberapa, contohnya amoebas, mengelilingi dan menelan masakan itu, dan yang lain lagi mempunyai bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna masakan di perut mereka mirip kompartemen disebut vakuola.

Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber masakan penting bagi microinvertebrates. Dengan demikian, kiprah ekologis protozoa dalam transfer kuman dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan yakni penting. Protozoa mirip benalu malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai benalu dan symbionts dari binatang multisel.

Beberapa protozoa mempunyai tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa sanggup bertahan hidup kondisi yang sulit, mirip terpapar ke suhu yang ekstrem dan materi kimia berbahaya, atau waktu usang tanpa kanal terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi spesies benalu kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa yakni dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.

Protozoa sanggup mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberap a fisi. Beberapa protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa memakai kombinasi, (mis. Coccidia). Seorang individu protozoon yakni hermaphroditic. Nama lain untuk proto zoa yakni Acrita (R. Owen, 1861). Mereka sanggup menjadikan malaria atau disentri amuba.

Selengkapnya silahkan lihat file preview dan download Contoh Makalah Protozoa pada link di bawah ini.

Preview Contoh Makalah:

Contoh Makalah Protozoa


Download Contoh Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word dan PDF]

Contoh Makalah Protozoa.docx 
Contoh Makalah Protozoa.pdf

Demikian share file Contoh Makalah Protozoa semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: