Contoh Makalah Persoalan Pengangguran Di Indonesia

Judul Contoh Makalah: 

Contoh Makalah Masalah Pengangguran di Indonesia

Contoh Makalah Masalah Pengangguran di Indonesia Contoh Makalah Masalah Pengangguran di Indonesia
Makalah Masalah Pengangguran di Indonesia


Keterangan Contoh Makalah:

Contoh Makalah Masalah Pengangguran di Indonesia. Download File Format .doc  atau .docx Microsoft Word.

Isi makalah membahas tentang:
  1. Definisi Pengangguran
  2. Masalah Pengangguran di Indonesia
  3. Keadaan Pengangguran di Indonesia
  4. Keadaan Angkatan Kerja dan Keadaan Kesempatan Kerja
  5. Pengangguran Mengakibatkan Kemiskinan
  6. Dampak Pengangguran di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Asean
  7. Realisasi Industri Untuk Menyerap Tenaga Kerja dan Mengurangi Pengangguran
  8. Data Pengangguran di Indonesia
  9. Angka Pengangguran Terbuka di Indonesia
  10. Angka Pengangguran Menurut Umur
  11. Angka Pengangguran Menurut Perkotaan atau Pedesaan
  12. Tabel Tingkat Pengangguran di Indonesia
  13. Peringkat Negara Berdasarkan Tingkat Pengangguran
Pengangguran di Indonesia kondisinya dikala ini sangat memprihatinkan, banyak sekali terdapat pengangguran  di mana-mana. Penyebab pengangguran di ndonesia ialah terdapat pada perkara sumber daya insan itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat pengangguran di dunia, semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pulah jumlah pengangguran yang terdapat di Negara tersebut. Untuk mengatasi perkara pengangguran ini pemerintah telah membuat suatu agenda untuk menampung para pengangguran. Selain mengharapkan derma dari pemerintah sebaiknya kita secara langsung juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber daya kita biar tidak menjadi seornag pengangguran dan menjadi beban pemerintah.
Solusi Masalah Pengangguran di Indonesia; Sekitar 10 juta penganggur terbuka (open unemployed) dan 31 juta setengah penggangur (underemployed) bukanlah perkara kecil yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia cukup umur ini dan ke depan. Sepuluh juta penganggur terbuka berarti sekitar separo dari penduduk Malaysia.
Penganggur itu berpotensi menjadikan kerawanan aneka macam kriminal dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, energi listrik, sepatu, jasa dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan. Bisa kita bayangkan berapa ton beras dan kebutuhan lainnya harus disubsidi setiap harinya.
Bekerja berarti mempunyai produksi. Seberapa pun produksi yang dihasilkan tetap lebih baik dibandingkan kalau tidak mempunyai produksi sama sekali. Karena itu, apa pun alasan dan bagaimanapun kondisi Indonesia dikala ini perkara pengangguran harus sanggup diatasi dengan aneka macam upaya.
Sering aneka macam pihak menyatakan perkara pengangguran itu ialah perkara muara. Berbicara mengenai pengangguran banyak aspek dan teori disiplin ilmu terkait. Yang terperinci pengangguran hanya sanggup ditanggulangi secara konsepsional, komprehensif, integral baik terhadap perkara hulu maupun muara.
Sebagai solusi pengangguran, aneka macam taktik dan kebijakan sanggup ditempuh sebagai berikut. Setiap penganggur diupayakan mempunyai pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi janji nasional.
Untuk itu dibutuhkan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro (khusus). Kebijakan makro (umum) yang berkaitan erat dengan pengangguran, antara lain kebijakan makro ekonomi menyerupai moneter berupa uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal (Departemen Keuangan) dan lainnya. Dalam keputusan rapat-rapat kebinet, hal-hal itu harus terperinci keputusannya dengan fokus pada penanggulangan pengangguran. Makara setiap forum pemerintah yang terkait dengan pengangguran harus ada janji dalam keputusannya dan pelaksanaannya.
Selalin itu, ada juga kebijakan mikro (khusus). Kebijakan itu sanggup dijabarkan dalam beberapa poin. Pertama, pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa setiap insan bersama-sama memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari dan menyebarkan secara optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap langsung sanggup mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan sanggup membuat kehidupan yang lebih baik, bernilai dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas.
Kepribadian yang matang, dinamis dan kreatif mempunyai tujuan dan visi yang jauh ke depan, berani mengambil tantangan serta mempunyai mindset yang benar. Itu merupakan tuntutan utama dan fundamental di masa globalisasi dan informasi yang sangat kompetitif cukup umur ini dan di masa-masa mendatang.
Perlu diyakini oleh setiap orang, kesuksesan yang hakiki berawal dari perilaku mental kita untuk berani berpikir dan bertindak secara nyata, tulus, jujur matang, sepenuh hati, profesional dan bertanggung jawab. Kebijakan ini sanggup diimplementasikan menjadi gerakan nasional melalui kolaborasi dengan forum training yang kompeten untuk itu
Kedua, segera melaksanakan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun kemudahan transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di aneka macam jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya insan maupun keuangan (finansial).
Ketiga, segera membangun forum sosial yang sanggup menjamin kehidupan penganggur. Hal itu sanggup dilakukan serentak dengan pendirian Badan Jaminan Sosial Nasional dengan embrio mengubah PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) menjadi Badan Jaminan Sosial Nasional yang terdiri dari aneka macam devisi berdasarkan sasarannya. Dengan membangun forum itu, setiap penganggur di Indonesia akan tercatat dengan baik dan menerima perhatian khusus. Secara teknis dan rinci, keberadaaan forum itu sanggup disusun dengan baik.
Keempat, segera menyederhanakan perizinan alasannya ialah cukup umur ini terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan investasi masyarakat secara perorangan maupun berkelompok. Itu semua perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan investasi untuk membuat lapangan kerja baru.
Kelima, mengaitkan secara erat (sinergi) perkara pengangguran dengan perkara di wilayah perkotaan lainnya, menyerupai sampah, pengendalian banjir, dan lingkungan yang tidak sehat. Sampah, misalnya, terdiri dari materi organik yang sanggup dijadikan kompos dan materi non-organik yang sanggup didaur ulang.
Sampah sebagai materi baku pupuk organik sanggup diolah untuk membuat lapangan kerja dan pupuk organik itu sanggup didistribusikan ke wilayah-wilayah tandus yang berdekatan untuk meningkatkan produksi lahan. Semuanya mempunyai nilai hemat tinggi dan akan membuat lapangan kerja.
Keenam, menyebarkan suatu forum antarkerja secara profesional. Lembaga itu sanggup disebutkan sebagai job center dan dibangun dan dikembangkan secara profesional sehingga sanggup membimbing dan menyalurkan para pencari kerja. Pengembangan forum itu mencakup, antara lain sumber daya manusianya (brainware), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), administrasi dan keuangan. Lembaga itu sanggup di bawah forum jaminan sosial penganggur atau bekerja sama tergantung kondisinya.
Ketujuh, menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi lebih ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil (skilled). Hal itu sanggup dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
Bagi pemerintah Daerah yang mempunyai lahan cukup, gedung, perbankan, keuangan dan aset lainnya yang memadai sanggup membangun Badan Usaha Milik Daerah Pengerahan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri (BUMD-PJTKI). Tentunya tubuh itu diperlengkapi dengan forum training (Training Center) yang kompeten untuk jenis-jenis keterampilan tertentu yang sangat banyak peluang di negara lain. Di samping itu, perlu dibentuk peraturan tersendiri perihal pengiriman TKI ke luar negeri menyerupai di Filipina.
Kedelapan, segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat memilih kualitas pendidikan. Karena itu, Sisdiknas perlu reorientasi supaya sanggup mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Kesembilan, upayakan untuk mencegah perselisihan korelasi industrial (PHI) dan pemutusan korelasi kerja (PHK). PHI cukup umur ini sangat banyak berperan terhadap penutupan perusahaan, penurunan produktivitas, penurunan seruan produksi industri tertentu dan seterusnya. Akibatnya, bukan hanya tidak bisa membuat lapangan kerja baru, justru sebaliknya bermuara pada PHK yang berarti menambah jumlah penganggur.
Pihak-pihak yang terlibat sangat banyak dan kompleks sehingga hal itu perlu dicegah dengan aneka macam cara terutama penyempurnaan aneka macam kebijakan.
Kesepuluh, segera menyebarkan potensi kelautan kita. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim. Potensi kelautan Indonesia perlu dikelola lebih baik supaya sanggup membuat lapangan kerja yang produktif dan remuneratif.
Hal-hal yang paling sedikit yang sanggup dikembangkan untuk membuat lapangan kerja bagi para penggemar sesuai pendidikannya, keterampilannya, umurnya penganggur terbuka atau setengah penganggur, atau orang yang gres masuk ke pasar kerja, dan sebagainya. Diharapkan ke depan kebijakan ketenagakerjaan sanggup diubah (reorientasi) kembali biar sanggup berfungsi secara optimal untuk memerangi pengangguran. 

Contoh Makalah Masalah Pengangguran di Indonesia ini mudah-mudahan bisa menjawab pencarian anda dan menjadi pelengkap referensi terkait dengan Makalah Masalah Pengangguran menyerupai makalah pengangguran pdf, rujukan makalah pengangguran, artikel makalah pengangguran, makalah perihal pengangguran doc, makalah perihal pengangguran dan kemiskinan, makalah pengangguran di Indonesia 2016, latar belakang perkara pengangguran, latar belakang pengangguran di Indonesia dan lain-lain. dan lain-lain.

Preview Contoh Makalah:

Makalah Masalah Pengangguran di Indonesia


Download Contoh Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word ]


Subscribe to receive free email updates: